UNICEF (United
Nations Emergency Children's Fund) adalah organisasi internasional yang berada di bawah naungan PBB,
didirikan pada 11 Desember 1946 mempunyai fungsi sebagai lembaga yang menyalurkan
bantuan kemanusiaan khususnya kepada anak-anak yang hidup pada masa perang dunia ke II. Unicef memiliki sejarah yang panjang dalam upaya memberikan bantuan
darurat diseluruh penjuru dunia, baik untuk bencana alam maupun yang disebabkan
konflik sehingga banyak yang telah berubah sejak saat itu hingga sekarang namun
misi fundamental UNICEF tetaplah sama yakni ingin memberikan bantuan
kemanusiaan di bidang kesehatan dan gizi, air dan kebersihan lingkungan,
perlindungan, serta pendidikan dan HIV/AIDS.
Awal terbentuknya
Unicef dimulai ketika Perang Dunia II berakhir, PBB mulaimempromosikan perdamaian dunia. Banyak pemimpin PBB dari
seluruh dunia khawatir tentang anak-anak di Eropa. Pada tahun 1946, para
delegasi untuk PBB menyiapkan dana sementara yang disebut Dana Darurat PBB
Internasional Anak (Unicef). Didirikan untuk membantu anak-anak semua
bangsa, bukan hanya negara-negara yang memenangkan Perang Dunia II.
Pada awalnya, para pemimpin Unicef berpikir itu yang paling penting untuk meningkatkan
kesehatan anak-anak dan gizi. Unicef bekerja dengan para pemimpin, petani,
dan kelompok amal untuk membantu peternakan menghasilkan lebih banyak susu di
Eropa karena banyak peternakan hancur dalam perang. Pada tahun 1950, Unicef akan menutup diri karena kondisi di Eropa jauh lebih baik. Namun, beberapa pemimpin PBB
protes karena mereka merasa pekerjaan UNICEF tidak dilakukan karena banyak anak
di seluruh dunia sedang sekarat. Pada tahun 1953, PBB memutuskan untuk membuat
UNICEF bagian permanen dari PBB. Mereka juga resmi berubah nama menjadi Dana
Anak PBB.
Unicef merupakan bagian dari PBB, yang
bekerja untuk perdamaian dunia. Tujuan utama Unicef adalah untuk memastikan bahwa anak-anak di seluruh dunia mendapatkan
perawatan dan pendidikan yang mereka butuhkan untuk tumbuh menjadi orang dewasa
bahagia dan sehat. Unicef percaya bahwa anak membutuhkan jenis khusus
perawatan dan kasih sayang. Jika anak-anak tidak menerima perawatan yang baik, maka akan dapat menyakiti mereka selamanya. Pasca Perang Dunia
II, Majelis Umum dari suara PBB kembali membangun Darurat PBB Internasional
Dana Anak (Unicef), sebuah organisasi untuk membantu
memberikan bantuan dan dukungan untuk anak yang tinggal di negara yang hancur
oleh perang.
Dari 184 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, hanya
dua negara telah gagal untuk meratifikasi perjanjian itu, yakni Somalia dan Amerika Serikat. Somalia saat ini tidak
memiliki pemerintah yang diakui secara internasional, sehingga ratifikasi tidak
mungkin, dan Amerika Serikat, yang merupakan salah satu penandatangan asli dari
konvensi, telah gagal untuk meratifikasi perjanjian karena kekhawatiran tentang
dampak potensial terhadap kedaulatan nasional dan hubungan antara orangtua dan anak.
Dana Unicef telah dibuat untuk bekerja dengan orang lain untuk
mengatasi kendala bahwa kemiskinan, kekerasan, penyakit dan diskriminasi
terjadi di jalan anak. Pada tahun 1946 tantangan besar pertama Unicef adalah membantu anak-anak di Eropa yang hidupnya
telah hancur akibat Perang Dunia II. Selama 65 tahun terakhir Unicef telah menjadi kekuatan pendorong di belakang visi
dunia untuk semua anak. Unicef memiliki otoritas global untuk
mempengaruhi para pengambil keputusan, dan bekerja dengan mitra di tingkat akar
rumput untuk mengubah ide inovatif menjadi kenyataan. Dari awal di
Eropa pada tahun 1940-an Unicef saat ini bekerja di 190 negara melalui program negara dan Komite
Nasional.
Unicef adalah kekuatan pendorong yang membantu membangun
dunia di mana hak-hak setiap anak terealisasikan. Unicef memiliki otoritas global untuk
mempengaruhi para pengambil keputusan, dan berbagai mitra di tingkat akar
rumput untuk mengubah ide yang paling inovatif menjadi kenyataan. Itulah yang membuat unicef tergolong unik di antara organisasi-organisasi lain dunia, dimana mereka selalu berhadapan langsung dengan anak-anak atau
kaum muda lainnya, karena setiap anggota unicef percaya bahwa mengasuh dan merawat anak-anak adalah pilar kemajuan
manusia.
Lembaga ini merespon terhadap anak dalam situasi darurat,
seperti jenis produk makanan dan membangun kembali infrastruktur kesehatan di
daerah yang dilanda perang. Unicef juga bekerja untuk mempromosikan
kesehatan anak dan kesejahteraan non-situasi darurat, dengan program
berkelanjutan yang berupaya untuk mengurangi pekerja anak atau menyusui advokat.
Teori Organisasi
Internasional
Organisiasi
internasional atau yang disebut ”Multilateralisme” adalah
suatu istilahhubungan internasional yang
menunjukkan kerjasama antar beberapa negara yang
dibentuk dalam suatu gerakan organisasi yang tujuannya bersifat umum
ataupun khusus, serta ruang lingkup keanggotaan dari organisasi internasional
ini bisa bersifat global maupun regional. Organisasi Internasional Klasifikasi
sebagai berikut:
1.
Organisasi Internasional dengan keanggotaan ruang lingkup
global, maksud dan tujuannya bersifat umum, seperti PBB.
2.
Orgasnisasi internasional dengan keanggotaan ruang lingkupnya
global, maksud dan tujuannya bersifat khusus, seperti Unicef, ILO, WHO, FAO, dll.
3.
Organisasi internasional dengan keanggotaan ruang lingkup
regional, maksud dan tujuannya bersifat umum, seperti Asean, KAA, Uni Eropa.
4.
Organisasi internasional dengan keanggotaan ruang lingkup
regional dan bersifat khusus, seperti Nato,
Seato, dan Afta.
Peran Unicef
dalam Organisasi Internasional
Unicef memulai misinya pada tahun 1946
sebagai organisasi bantuan untuk anak-anak setelah Perang Dunia II. Mandatnya
segera diperluas untuk membantu anak-anak yang hidupnya dalam bahaya di negara
berkembang. Dalam kurun waktu 60 tahun, Unicef
telah memiliki anggota lebih dari 7.000 orang di 157 negara
dan teritori di seluruh dunia. Sembilan dari 10 anggota staf bekerja sama
dengan pemerintah pusat dan daerah dan mitra lain di seluruh dunia. Unicef telah mewujudkan hak-hak intrinsik anak untuk
kualitas dasar kehidupan, para pemimpin dunia hak lebih lanjut didefinisikan
dalam Konvensi Hak Anak. Unicef mendasarkan tindakannya pada
up-to-date penelitian besar dan pengalaman tentang apa yang bekerja untuk
membantu memberi anak-anak awal terbaik dalam hidup, untuk bertahan hidup dan
berkembang terutama dalam keadaan darurat dan untuk pergi ke sekolah.
Prioritas Unicef adalah penting untuk Pembangunan Kerja
Unicef dapat dikelompokkan menjadi lima bidang strategis
utama. Mereka semua saling terkait; kemajuan dalam ada orang yang mengarah ke
kemajuan dalam yang lain. Bersama mereka membuat perbedaan bagi anak-anak
dengan mendukung implementasi Deklarasi Millenium Summit dan pekerjaan di dunia
menuju Tujuan. Mereka juga memastikan bahwa Unicef memberikan kontribusi efektif untuk mengurangi
kemiskinan, melalui advokasi dan kemitraan yang menciptakan investasi
berkelanjutan, pengembangan kelangsungan hidup anak-anak dan perlindungan.
Unicef di
Indonesia
Dalam manjalin
hubungan internasional antar setiap Negara, Unicef juga menjalin hubungan
kerjama dengan Indonesia. Pada tahun 1950, Unicef resmi melakukan kerjasama
dengan Indonesia. Unicef telah memutuskan menjadi mitra tetap Indonesia dalam
upaya mentranformasi seluruh kehidupan anak-anak dan perempuan di seluruh
Nusantara. Setelah itu , pada tahun 1960-an Unicef berkembang menjadi
organisasi yang bergerak dalam pembangunan umumnya lebih kepada kepedulian
terhadap kesejahteraan anak, bukan hanya bantuan darurat.
Bagi Unicef
operasi besarnya ialah program gizi di Indonesia yang mencapai 100 desa di
delapan provinsi (1959). Indonesia yang rejoined untuk PBB, pada November 1966
setelah keluar dari PBB (1965), oleh menteri Luar Negeri Adam Malik ,
menandatangani “surat perjanjian baru mengenai penangan anak di Indonesia”,
antara Unicef dan Indonesia. Pada Oktober 1953, setelah Indonesia resmi
bergabung dengan Unicef.
Majelis
menentukan dan memutuskan bahwa organisasi ini harus terus berkembang dan
meneruskan tugasnya sebagai lengan permanen dari PBB,dan dituntut untuk
menekankan program-program jangka panjang yang member manfaat kepada anak-anak
di mana-mana, terkhusus pada anak-anak di Negara berkembang yang benar
membutuhkan . ketika diadopsi pada misi yang menyatakan Unicef dipandu oleh
“konvensi hak-hak anak” dan berusaha menekankan dan menetapkan hak anak-anak
sebagai sumber prinsip-prinsip etis dan kekal standar internasional prilaku
terhadap anak-anak .
Selama periode
1951-1960, Unicef terus memenuhi kebutuhan darurat , yaitu melindungi kesehatan
anak-anak. Unicef melakukan beberapa kampanye untuk melakukan program melawan
tuberkolosis, kusta, dan malaria. Dengan ketentuan yang dibuat oleh Unicef
,sanitasi lingkungan yang mendorong pendidikan kesehatan anak. Dengan bantuan
dana sebesar $152.000.000, Unicef mengadopsi sebuah konsep allying yaitu
bantuan anak-anak untuk pembangunan bangsa.Secara terprogram Unicef terus
membantu anak-anak dan wanita . juga membantu para Guru untuk reformasi
pendidikan dan kurikulum.
Dalam hal ini
,organisasi ini telah berhasil dalam melaksanakan misi yang telah di berikan
kepada Negara-negara berkembang. Begitu halnya di Indonesia, awal fokusnya dari
kerjasama dalam membantu anak-anak . sebelum kerjasama diperluas dan
diversifikasi, Unicef lebih focus terhadap beberapa daerah lainnya yang
bermanfaat bagi kedua belah pihak. Dalam hal inilah terlihat hubungan kerjasama
antara Indonesia dan Unicef dalam kepedulian terhadap anak-anak. Dalam hal ini
juga Unicef berusaha untuk memperbaiki kualitas kehidupan anak-anak dinegara
berkembang ,dan upaya koordinasi dengan pemerintah yang bersangkutan.
Secara data
statistic Unicef dari 25 tahun sejarah mengungkapkan hanya dari segi kontruktif
yang dicapai, tetapi Unicef memberikan beberapa indikasi dengan jangkauan
antara lain 73.000.000 anak untuk diperiksa dan 43.000.000 anak dirawat ,
425.000.000 anak untuk diperiksa framboesia 23.000.000 dirawat ; 400.000.000
divaksinasi terhadap TBC ; jutaan dari malaria dan 415.000 sembuh dari penyakit
kusta. Selain itu Unicef juga membangun 13.000 pusat kesehatan ibu di pedesaan
dan beberapa ribu lembaga perlindungan anak di 85 negara termasuk Indonesia.
Untuk indonesia
salah satunya Unicef memberikan bantuan tenda-tenda sekolah gratis kedaerah
Hiliduho yang terletak di perbukitan yang terletak sangat terpencil,yang
mempunyai luas sekitar 221,65 km2. Didaerah ini juga terdapat perubahan
struktur permukaan tanah yang diakibatkan oleh gempa. Akan tetapi untuk di
indonesia UNICEF telah memperlihatkan bentuk kepedulianya terhadap anak dan
wanita korban bencana alam yang terjadi di Indonesia.
Berbagai sumber*
Bagus... ga nyesel