Matematika bukanlah hal yang sulit tapi menyenangkan bagi ilmuwan muslim bernama Abul Wafa. Bahkan matematika juga yang membuat namanya dikenal di dunia Barat. Abul Wafa adalah seorang ilmuwan serba bisa.
Selain jago di bidang matematika, ia pun terkenal sebagai insinyur dan astronom terkenal pada zamannya.
Ia terlahir di Buzjan, Khurasan (Iran) pada tanggal 10 Juni 940/328H. Ia belajar matematika dari pamannya, Abu Umar al Maghazali dan Abu Muhammad Ibn Ataba.
Salah satu peran terbesar Abul Wafa dalam Matematika adalah menemukan rumus dasar Trigonometri.Trigonometri berasal dari kata trigonon yang artinya tiga sudut dan metro; mengukur.
Ilmu tersebut merupakan cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus dan tangen.
Rumus-rumus yang dihasilkan oleh Abul Wafa, hingga kini masih bertahan. Kemampuannya menciptakan rumus-rumus baru matematika membuktikan bahwa Abul Wafa adalah seorang ahli matematika yang jenius!
Pantas, jika ilmuwan Islam ini dianggap sebagai orang jenius. Pengetahuannya begitu luas, termasuk dalam bidang astronomi. Karena kemampuannya itulah, Organisasi Astronomi Internasional (IAU) pun mengabadikan namanya di kawah bulan!
Abul Wafa menjadi salah satu dari 24 ilmuwan Islam yang namanya diabadikan tanpa menggunakan nama barat. Jadi, nama yang tertulis di kawah bulan itu benar-benar nama aslinya, Abul Wafa.
Lokasi kawah bulan bertuliskan nama Abul Wafa ada di dekat ekuator bulan. Letaknya berdekatan dengan sepasang kawah Ctesibius dan Heron di sebelah timur.
Begitulah dunia astronomi moderen mengakui jasanya sebagai seorang astronom di abad ke-10.
tribunnews.com
|