TENDASEJARAH.com
- Sejarah cincin
pernikahan berawal dari Pharaohs of Egypt (pharaoh dari Mesir) yang menjadikan
lingkaran sebagai simbol. Lingkaran merupakan sesuatu yang tidak memiliki
akhir, mewakili simbol keabadian. Namun pada jaman Romawi lah cincin baru
dijadikan sebuah simbol pernikahan.
Cincin pernikahan pertama berbahan dasar besi. Lalu mulai beralih menggunakan
bahan emas karena bahan ini terlihat lebih indah dipadupadankan dengan permata.
Simbol pertama yang paling terkenal sebagai penghias sebuah cincin pernikahan
yaitu batu ruby merah yang menyimbolkan warna hati. Batu safir berwarna biru
yang menandakan surga, namun yang paling didambakan dan tentunya populer tentu
saja berlian, sebuah batu permata yang tidak dapat dihancurkan. Memiliki makna
yang didambakan oleh semua pasangan bukan?
Berlian berasal dari
bahasa Yunani,“adamas” memiliki arti “yang tidak dapat dikalahkan.” Sebagai
salah satu kekayaan alam, berlian merepresentasikan kekuatan yang tidak
terkalahkan, sebuah batu permata yang tentunya diidamkan oleh setiap calon
pengantin, khususnya para calon pengantin wanita.
Orang Yunani kuno
mempercayai berlian berasal dari bintang yang jatuh ke bumi dan berguna untuk
melindungi pemakainya. Sedangkan di India, tempat pertama kali berlian
ditemukan, mempercayai berlian mampu melawan setan atau mahluk jahat lainnya.
Sedikit mirip dengan pemikiran para astrologer kuno yang mempercayai berlian
dapat memberikan rasa cinta yang abadi, dan menjauhkan dari sihir juga mimpi
buruk.
Archduke Maximilian
dari Austria, merupakan soosk yang perlu “disalahkan” karena memperkenalkan dan
mempopulerkan cincin berlian. Tahun 1477, Maximilian menghadiahkan kekasihnya,
Mary of Burgundy sebuah cincin berlian dan saat itulah istilah cincin
pertunangan mulai muncul.
Berbeda lagi dengan
tradisi bertukar cincin di acara pernikahan. Tradisi ini pertama kali
diperkenalkan oleh gereja Yunani Orthodox sekitar tahun 1300-an. Dan sebagai
informasi, cincin sebagai simbol pernikahan masuk ke tanah Paman Sam pada tahun
1940-an.
Cincin pun sampai
saat ini tetap dijadikan simbol pernikahan. Dan walaupun setiap jamannya,
bentuk cincin pernikahan berubah mengikuti trend. Namun makna yang terkandung
dalam cincin ini tentunya tidak berubah, yaitu sebagai pengikat, simbol
pernikahan yang seharusnya tidak boleh berakhir sama seperti bentuk cincin yang
tidak memiliki akhir.
*Wikipedia, Berbagai Sumber